<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Senin, 04 Desember 2017

Harga Emas Dunia Ditutup Naik

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi waktu Jakata karena pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar masih menunggu keputusan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS.
Mengutip Reuters, Sabtu (2/12/2017), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke level US$ 1.275,81 per ounce. Sehari sebelumnya atau pada Kamis, harga emas turun 0,7 persen untuk dan menyentuh titik terendah sejak 6 November di US$ 1.270,11 per ounce. Harga logam mulia ini turun 0,9 persen selama seminggu.
Untuk harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi US$ 1.275,30 per ounce. Analis logam mulia Heraeus Metals Hong Kong Limited Dick Poon menjelaskan, saat ini sebagian besar pelaku pasar fokus kepada rencana kenaikan suku bunga Bank Aentral AS. "Di luar itu secara jangka pendek sebagian besar investor melihat apa yang terjadi dengan pasar saham? jelas dia.
Sedangkan nilai tukar dolar AS tertekan terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Indeks dolar AS turun 0,2 persen karena pelaku pasar sedang menunggu pemungutan suara untuk Undang-Undang perpajakan AS.

Sebenarnya sebagian besar investor cukup yakin bahwa reformasi perpajakan AS bakal bisa diketuk dalam waktu dekat. Hal tersebut usai adanya sinyal dari Partai Republik bahwa sebagian besar anggota Kongres AS sudah menyatakan kesepakatannya dengan draf yang diusulkan.

Jika proses reformasi perpajakan AS ini lancar maka kemungkinan besar bisa menganggu harga emas karena nilai tukar dolar AS akan kembali melambung seiring kepercayaan investor akan pertumbuhan ekonomi AS.

Perdagangan sebelumnya
Pada perdagangan sehari sebelumnya,  harga emas turun 1 persen terpicu sentimen optimisme pada ekuitas dan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Harga emas masih terjebak dalam kisaran bulanan tersempitnya selama 12 tahun.

Adapun harga perak turun ke level terendah delapan minggu, jatuh bersamaan dengan logam industri lainnya. Sementara nilai tukar Dolar AS menguat terdorong laporan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga.

Harga emas turun 1 persen terpicu sentimen optimisme pada ekuitas dan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Harga emas masih terjebak dalam kisaran bulanan tersempitnya selama 12 tahun.

Adapun harga perak turun ke level terendah delapan minggu, jatuh bersamaan dengan logam industri lainnya. Sementara nilai tukar Dolar AS menguat terdorong laporan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga.

Pada Jumat kemarin, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi US$ 1.274,51 per ounce. Harga emas sebelumnya sempat mencapai titik terendah sejak 14 November di posisi US$ 1.270,11 per ounce.

Harga emas naik 0,3 persen bulan ini, meski terjebak pada kisaran US$ 1.265 dan US$ 1.300 sepanjang November.

Harga emas berjangka AS menetap turun US$ 8,90, atau 0,7 persen menjadi US$ 1.273,20 per ounce, ditutup menguat 0,2 persen secara bulanan.

Harga perak turun menjadi US$ 16,30 per ounce, terendah sejak 6 Oktober dan terakhir turun 0,7 persen pada posisi US$ 16,41, menuju penurunan 1,7 persen selama bulan lalu.

"Perak dijual sebagai bagian kebutuhan industri," kata John Lawrence, Pedagang Logam Senior Heraeus Precious Metals di New York.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 01 Desember 2017

Harga Emas Turun 1 % Terpicu Sentimen Optimisme

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun 1 persen terpicu sentimen optimisme pada ekuitas dan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Harga emas masih terjebak dalam kisaran bulanan tersempitnya selama 12 tahun.
Adapun harga perak turun ke level terendah delapan minggu, jatuh bersamaan dengan logam industri lainnya. Sementara nilai tukar Dolar AS  menguat terdorong laporan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga.
Melansir laman Reuters, Jumat (1/12/2017), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi US$ 1.274,51 per ounce. Harga emas sebelumnya sempat mencapai titik terendah sejak 14 November di posisi US$ 1.270,11 per ounce.
Harga emas naik 0,3 persen bulan ini, meski terjebak pada kisaran US$ 1.265 dan US$ 1.300 sepanjang November.Harga emas berjangka AS menetap turun US$ 8,90, atau 0,7 persen menjadi US$ 1.273,20 per ounce, ditutup menguat 0,2 persen secara bulanan.

Harga perak turun menjadi US$ 16,30 per ounce, terendah sejak 6 Oktober dan terakhir turun 0,7 persen pada posisi US$ 16,41, menuju penurunan 1,7 persen selama bulan lalu.

"Perak dijual sebagai bagian kebutuhan industri," kata John Lawrence, Pedagang Logam Senior Heraeus Precious Metals di New York.

Ekuitas Global
Ekuitas global tercatat berada pada jalur kenaikan bulanan ke-13 berturut-turut di November.

"Optimisme (dalam ekuitas) berada pada rekor tertinggi, jadi harus turun sedikit, yang akan cukup positif untuk emas. Namun dolar yang menguat akan membatasi keuntungan," kata Martin Arnold, Ahli strategi ETF Securities.

Di awal sesi, dolar AS yang menguat membebani emas, namun greenback berbalik arah usai investor bertaruh jika Bank Sentral akan terus melepaskan rangsangan stimulusnya, membantu emas untuk bergerak dari posisi terendahnya.

Adapun harga Palladium turun 0,4 persen menjadi US$ 1.009,50, menuju kenaikan bulanan sebesar 3 persen. Platinum menguat 0,6 persen menjadi US $ 941,80 per ounce, juga bersiap untuk kenaikan 3 persen untuk bulan tersebut.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 30 November 2017

Harga Emas Turun Dibayangi Saham Lokal

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun dibayangi saham global yang mendekati rekor tertingginya. Serta data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif. Membaiknya data ekonomi turut mendorong Dolar dan imbal hasil obligasi AS naik.
Melansir laman Reuters, Kamis (30/11/2017), harga emas di pasar Spot turun 0,7 persen menjadi US$ 1.284,23 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap US$ 12,80, atau 1 persen menjadi US$ 1.282,10 per ounce.
"Penurunan harga emas ini terjadi ketika GDP naik, Dolar mulai menguat dan imbal hasil bergerak lebih tinggi," kata Julius Baer, Analis Carsten Menke.
Rilis data ekonomi AS yang menunjukkan kemajuan, perombakan pajak dan negosiasi Brexit di Eropa, membawa angin segar bagi saham global. Meski kemudian, bursa global dan imbal hasil obligasi mundur dari posisi tertinggi hariannya, dan indeks dolar sedikit melemah terhadap sekumpulan mata uang.

Demikian pula harga emas turun sekalipun tetap berada dalam kisaran bulanan tersempit sejak 2005, sementara harga perak turun ke titik terendah dalam hampir 8 minggu.

"Penurunan permintaan fisik telah membuat emas sangat-sangat sensitif terhadap imbal hasil obligasi AS. Pada dasarnya tidak ada lagi yang mengendarai pasar emas tahun ini," jelas dia

Harga emas telah meningkat 12 persen sejauh 2017, melambung di kuartal pertama. Bullion sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS.  Kenaikan suku bunga diprediksi terjadi bulan depan.

Kurangnya pendorong yang jelas membuat harga emas berkisar di antara US$ 1.265 dan $ 1.300 sepanjang November, kisaran bulanan tersempit dalam 12 tahun. Adapun harga logam mulia lainnya, perak turun 1,6 persen menjadi US$ 16,56 per ounce, setelah menyentuh US$ 16,50. Ini posisi terendah sejak 6 Oktober.

Harga Palladium merosot 1,4 persen menjadi US$ 1,012.72 per ounce, setelah mencapai titik tertinggi sejak Februari 2001 pada Selasa di US$ 1,028.70, sementara platinum turun 1 persen menjadi US$ 939,50.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 29 November 2017

Harga Emas Menguat Tipis, Catat Kenaikan Tertinggi

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat tipis hingga mendorong cetak kenaikan tertinggi dalam satu minggu. Hal itu didorong sentimen investor mendapatkan sinyal calon pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell mengkonfirmasi kebijakan tingkat bunga.
Investor juga mengamati data yang menunjukkan lonjakan bulanan data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam 17 tahun. Rilis data ini juga mendukung argumen the Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga. Ditambah sentimen Korea Utara melepas sebuah rudal balistik juga bayangi harga emas.
Harga emas naik tipis 30 sen ke level US$ 1.299,20 usai sentuh level terendah di bawah US$ 1.295 dan tertinggi di US$ 1.300. Harga emas itu tertinggi sejak 17 November.Adapun pergerakan harga emas sedikit berubah usai Korea Utara meluncurkan rudal lain. harga logam lainnya yaitu harga perak susut 1,2 persen ke posisi US$ 16.918 per ounce.
Pernyataan Jerome Powell di depan komite senat perbankan juga mengkonfirmasi akan melanjutkan kebijakan pendahulunya Janet Yellen. Powell akan tetap menaikkan suku bunga dan mengurangi neraca keuangan secara bertahap. Pernyataan Powell tersebut juga mempengaruhi pergerakan harga emas.

"Pernyataan Powell yang dijaga mengandung beberapa tanda bahwa dia akan membawa pemikiran baru dan perubahan pendekatan FOMC," ujar Michael Pearce, Ekonom Capital Economics, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (29/1/2017).

Pearce menuturkan, pihaknya tetap melihat suku bunga the Federal Reserve naik pada Desember. Kemudian suku bunga the Federal Reserve akan naik sebanyak empat kali pada 2018. Tingkat suku bunga lebih tinggi cenderung mendorong dolar AS lebih tinggi. Demikian juga dengan imbal hasil obligasi atau surat utang. Indeks dolar AS menguat 0,2 persen ke posisi 93,12. Pergerakan harga emas dan dolar AS biasanya berbanding terbalik.

Penguatan indeks dolar AS mendekati level tertinggi usai data kepercayaan konsumen melonjak menjadi 129,5 pada November. Dengan data ekonomi AS positif mendukung harapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve selanjutnya.

"Data ekonomi positif menunjukkan ekonomi Amerika Serikat dalam keadaan sehat. Akan tetapi, ada banyak indikasi prospek 2018 tidak sebagus pada 2017," ujar Mark O'Bryne, Direktur GoldCore.

Selain itu, perkembangan reformasi pajak di AS juga menjadi sorotan pelaku pasar. "Senat cenderung memilih legilasi perpajakan akhir pekan ini. Namun bagian akhirnya belum pasti," tutur Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff.

Harga Emas Menguat Imbas Dolar AS
Sebelumnya harga emas menguat terpicu melemahnya dolar. Investor juga mencermati kesaksian kongres terkait calon Gubernur The Fed dan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Senat Republik yang membahas reformasi pajak.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap naik US$ 7,10, atau 0,6 persen, menjadi US$ 1.294,40 per ounce.

"Kami melihat pemulihan yang cukup kuat pada harga emas didukung lemahnya dolar dan beberapa pembacaan data dari AS," kata Analis Mitsubishi Jon Butler.

Minggu lalu, AS melansir data PMI dan barang modal yang raihannya di luar ekspektasi. Ini menekan dolar yang meluncur ke level terlemahnya dalam dua bulan. Melemahnya dolar bisa merangsang permintaan emas, membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Melansir laman Reuters, Selasa (28/11/2017), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$ 1,294.44 per ounce, setelah mencapai posisi tertingginya di US$ 1.299,13, pada 16 Oktober.

Selain dolar, harga emas juga dipengaruhi pertemuan Federal Reserve. "Cukup aman untuk mengatakan bahwa kita akan mendapatkan kenaikan suku bunga kembali," kata Bart Melek, Kepala Strategi komoditas TDEfek di Toronto.

Harga emas memang sangat sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena kebijakan ini cenderung memperkuat dolar dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion non-yielding. Di sisi lain, Jerome Powell dicalonkan sebagai pengganti Janet Yellen akan resmi menduduki kursi Fed pada tahun depan.

"Konfirmasi ini telah dilihat sebagai risiko dan positif untuk emas," kata Josh Graves, Ahli Komoditas Senior di RJO Futures di Chicago.

Trump direncanakan akan bertemu dengan Senat dari Republik untuk mendiskusikan reformasi pajak yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi AS.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 28 November 2017

Harga Emas Menguat Terpicu Melemahnya Dolar AS

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas menguat terpicu melemahnya dolar. Investor juga mencermati kesaksian kongres terkait calon Gubernur The Fed dan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Senat Republik yang membahas reformasi pajak.
Melansir laman Reuters, Selasa (28/11/2017), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$ 1,294.44 per ounce, setelah mencapai posisi tertingginya di US$ 1.299,13, pada 16 Oktober.
Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap naik US$ 7,10, atau 0,6 persen, menjadi US$ 1.294,40 per ounce.   
"Kami melihat pemulihan yang cukup kuat pada harga emas didukung lemahnya dolar dan beberapa pembacaan data dari AS," kata Analis Mitsubishi Jon Butler.   

Minggu lalu, AS melansir data PMI dan barang modal yang raihannya di luar ekspektasi. Ini menekan dolar yang meluncur ke level terlemahnya dalam dua bulan. Melemahnya dolar bisa merangsang permintaan emas, membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.  

The Fed
Selain dolar, harga emas juga dipengaruhi pertemuan Federal Reserve. "Cukup aman untuk mengatakan bahwa kita akan mendapatkan kenaikan suku bunga kembali," kata Bart Melek, Kepala Strategi komoditas TDEfek di Toronto.

Harga emas memang sangat sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena kebijakan ini cenderung memperkuat dolar dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion non-yielding.

Di sisi lain, Jerome Powell dicalonkan sebagai pengganti Janet Yellen akan resmi menduduki kursi Fed pada tahun depan.  

 "Konfirmasi ini telah dilihat sebagai risiko dan positif untuk emas," kata Josh Graves, Ahli Komoditas Senior di RJO Futures di Chicago.  

Trump direncanakan akan bertemu dengan Senat dari Republik untuk mendiskusikan reformasi pajak yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi AS. Di antara harga logam mulia lainnya, perak naik 0,5 persen menjadi US$ 17,06 per ounce, platinum naik 0,6 persen menjadi US$ 945,65 dan paladium naik 0,9 persen menjadi US$ 1.006,25.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 27 November 2017

Harga Emas PT Antam Tbk

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam stabil bertengger di posisi Rp 624 ribu per gram pada perdagangan Senin (26/11/2017). Ini sama dengan harga emas Antam pada perdagangan Sabtu pekan kemarin.
Namun untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam justru naik ke posisi Rp 558 ribu per gram. Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.01 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam ludes terjual.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.356.000 atau Rp 635.000 ribu per gram. Adapun ukuran 20 gram sekitar Rp 12.314.000 atau Rp 615.700 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram, dijual di harga Rp 700.000. Ukuran 2 gram, dijual Rp 1.284.000 dan 5 gram dijual Rp 3.052.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 624.000

* Pecahan 5 gram Rp 2.976.000

* Pecahan 10 gram Rp 5.902.000

* Pecahan 25 gram Rp 14.680.000

* Pecahan 50 gram Rp 29.311.000

* Pecahan 100 gram Rp 58.572.000

* Pecahan 250 gram Rp 146.305.000

* Pecahan 500 gram Rp 292.408.000

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 24 November 2017

Harga Emas Melemah Akibat Aksi Ambil Untung Investor

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas melemah akibat aksi ambil untung investor setelah naik hampir 1 persen pada sesi sebelumnya, terpicu pelemahan data ekonomi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Melansir laman CNBC, Jumat (24/11/2017), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$ 1.289,88 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun tipis 0,2 persen menjadi US$ 1.289,70 per ounce.
"Tampaknya ada sedikit aksi profit taking ... Dengan laju kenaikan suku bunga Fed pada bulan depan, mungkin (investor berpikir) harga emas telah pergi terlalu tinggi dan akan turun setelah kenaikan suku bunga," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank.
Dia mengatakan, The Fed masih memiliki beberapa kekhawatiran tentang inflasi dan tidak diketahui bagaimana ini bisa mempengaruhi harga emas di masa depan.

Banyak yang berharap pembuat kebijakan Fed akan menaikan tingkat suku bunga dalam jangka pendek, yang diputuskan pada pertemuan terakhir bank sentral di Desember.

Namun, beberapa anggota menyatakan kekhawatiran tentang prospek inflasi dan mengidentifikasi bahwa mereka akan terlebih dulu melihat data ekonomi sebelum menentukan waktu kenaikan suku bunga di masa depan.

Harga Emas Kemarin
Harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.

Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$ 1.281 per ounce.

Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak tiga kali.

Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun jumlah kenaikan suku bunga pada 2018 juga dipenuhi ketidakpastian mengingat keraguan inflasi akan meningkat.

Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7 persen.

"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/11/2017).

Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen. Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata dia.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 23 November 2017

Harga Emas Menguat Tajam

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.
Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$ 1.281 per ounce.
Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak tiga kali.
Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun jumlah kenaikan suku bunga pada 2018 juga dipenuhi ketidakpastian mengingat keraguan inflasi akan meningkat.

Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7 persen.

"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/11/2017).

Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen. Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata dia.

Harga Emas Menguat pada Perdagangan Kemarin

Sebelumnya harga emas melambung pada perdagangan Selasa karena dolar AS melemah tajam. Investor menunggu keluarnya risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Rederal Reserve (the Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga.

Selain itu, harga emas juga naik karena mendapat keuntungan dari beberapa pembelian investor yang memang tengah memburu aset-aset safe haven karena adanya krisis politik di Jerman.

Mengutip Reuters, Rabu 22 November 2017, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level US$ 1.280,63 per ounce pada pukul 01.44 siang waktu New York. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga emas turun cukup dalam dan menjadi penurunan terbesar sejak 11 September.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 6,40 atau 0,5 persen ke level US$ 1.281,70 per ounce.

Harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,94 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga perak turun 2,3 persen dan menjadi penurunan terbesar sejak 26 September.

"Melihat bahwa harga emas dan perak mengalami penurunan yang cukup dalam pada perdagangan Senin kemarin maka pada Selasa pelaku pasar sedikit melakukan bargain hunting dengan masuk kembali ke pasar," jelas analis High Ridge Futures, Chicago, David Meger.

The Fed pada hari ini akan mengeluarkan risalah harus pertemuan bulanan. Dalam risalah tersebut terdapat sinyal mengenai kebijakan moneter AS.

"Kenaikan suku bunga the Fed pada Desember hampir menjadi kenyataan. Saat ini orang-orang lebih banyak mencari arah kebijakan untuk masa depan," jelas analis komoditas ABN AMRO Georgette Boelle.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 22 November 2017

Harga Emas Melambung Pada Penututan

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas melambung pada perdagangan Selasa karena dolar AS melemah tajam. Investor menunggu keluarnya risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Rederal Reserve (the Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga.
Selain itu, harga emas juga naik karena mendapat keuntungan dari beberapa pembelian investor yang memang tengah memburu aset-aset safe haven karena adanya krisis politik di Jerman.
PT Bestprofit
Mengutip Reuters, Rabu (22/11/2017), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level US$ 1.280,63 per ounce pada pukul 01.44 siang waktu New York. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga emas turun cukup dalam dan menjadi penurunan terbesar sejak 11 September.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 6,40 atau 0,5 persen ke level US$ 1.281,70 per ounce. Harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,94 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga perak turun 2,3 persen dan menjadi penurunan terbesar sejak 26 September.

"Melihat bahwa harga emas dan perak mengalami penurunan yang cukup dalam pada perdagangan Senin kemarin maka pada Selasa pelaku pasar sedikit melakukan bargain hunting dengan masuk kembali ke pasar," jelas analis High Ridge Futures, Chicago, David Meger.

The Fed pada hari ini akan mengeluarkan risalah harus pertemuan bulanan. Dalam risalah tersebut terdapat sinyal mengenai kebijakan moneter AS.

"Kenaikan suku bunga the Fed pada Desember hampir menjadi kenyataan. Saat ini orang-orang lebih banyak mencari arah kebijakan untuk masa depan," jelas analis komoditas ABN AMRO Georgette Boelle.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 21 November 2017

Harga Emas Turun Lebih dari 1 % | PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas turun lebih dari 1 persen, mengalah seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) serta prediksi Bank Sentral kembali menaikkan kenaikan suku bunga acuan.
Melansir laman Reuters, Selasa (21/11/2017), harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi US$ 1.275,66 per ounce. Harga emas turun dari posisi puncak pada Jumat atau terkuat sejak 16 Oktober di US$ 1.297. Adapun emas berjangka AS turun 1,6 persen menjadi US$ 1.275,30 per ounce.
Harga emas dipengaruhi dolar yang kembali perkasa. Dolar menyentuh posisi tertinggi terhadap mata uang lainnya hampir seminggu. Seperti terhadap euro yang melemah di tengah kegagalan Merkel membentuk pemerintah koalisi tiga arah.

Di sisi lain, ekuitas global naik seiring kepercayaan atas pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia dan gagalnya pembicaraan pemerintah Jerman.

"Pembalikan ini tidak terlalu mengejutkan karena pernah terjadi," kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior Bank Wealth Management AS.

"Dolar menguat ... dan kemungkinan tingkat suku bunga kembali naik. Saya pikir kita  pada bulan Desember akan melihat dua atau tiga tahun depan," dia menambahkan.

Federal Reserve diprediksi akan kembali menaikkan tingkat suku bunganya pada pertemuan Desember.

Goldman Sachs mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan pasar tenaga kerja yang ketat dan gambaran inflasi yang lebih normal akan mendorong the Fed menaikkan suku bunga keempat kalinya pada tahun depan. 

Adapun harga perak turun 2,3 persen menjadi US$ 16,91 per ounce dan platinum turun 3 persen menjadi US$ 922,30 per ounce. Harga palladium turun 0,5 persen menjadi US$ 988,50 per ounce.  

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...